METODE PENELITIAN
KUALITATIF
“ DAMAK PENGARUH INTERNET TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
“
Di susun oleh :
Muhammad Bangun Qian Santang
( 124564059 )
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial
(FIS)
UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
UNESA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pendidikan adalah
suatu proses mendapatkan pengetahuan-pengetahuan dan nilai-nilai baru yang
berguna untuk ditransformasikan kedalam kehidupan sehari-hari, biasanya hal ini
terjadi bisa secara sengaja ataupun secara tidak sengaja. Secara sengaja yang
dimaksudkan yakni pada saat kita sedang melakukan sebuah diskusi kelompok atau
hanya sekedar share dengan teman , itu akan memunculkan sebuah
pengetahuan-pengetahuan baru bagi pribadi sedangkan yang dimaksudkan dengan
cara tidak sengaja ialah pada saat kita sedang berjalan-jalan menyusuri kota
dan mata kita tertuju pada sebuah mading yang berada dipinggiran kota itu dan
kita mempunyai niatan untuk medekat dan mencari tahu apa yang ada dalam mading
tersebut, maka setelah mengetahui apa yang ada didalam madding tersebut secara
tak langsung pula pada saat itulah terjadi sebuah transfer informasi baru. Dan
dalam dunia pendidikan itu sendiri , siswa itu terlalu di tuntut untuk
mendapatkan nilai yang tinggi untuk dikategorikan berhasil, sedangkan
keberhasilan pembelajaran itu sendiri tidak selalu dilihat pada angka nilai
yang tinggi tetapi juga bisa dilihat dari soft skill yang dimiliki seperti pada
saat mereka diskusi, pada saat penyampaian pendapat, kerja sama dalam kelompok,
dll. Pendidikan dalam arti sempitnya itu adalah proses transfer ilmu
pengetahuan antara pengajar dengan muridnya dimana proses transfer ilmu
tersebut dilakukan disebuah lembaga pendidikan yakni sekolah-sekolah formal
itu. Sekolah formal ini sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan, diantaranya
: PAUD, SD, SMP, SMA dan ada yang lebih tinggi lagi yakni UNIVERSITAS.
Di dalam lembaga pendidikan ini terdapat orang-orang yang terlibat
didalamnya , yang tak lain adalah guru dan murid . Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus
mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang
yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.1 Sedangkan yang dimaksud dengan murid ialah salah satu
komponen yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar, dan di
dalam proses belajar mengajar murid sebagai pihak yang akan meraih cita-cita,
memiliki tujuan, dan ingin mencapainya secara optimal. Dan murid itu sendiri
yang akan menjadi faktor penentu yang dapat mempengaruhi segala sesuatu yang
diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.2 Keterlibatan antara
guru dan muridnya ini sangat besar, dimana tidak ada seorang pengajar di dalam
sekolah tersebut maka para pelajarpun tidak akan menerima
pengetahuan-pengetahuan baru, begitu pula sebaliknya apabila di dalam sekolah
tersebut tidak ada muridnya maka tugas guru yang berfungsi sebagai pemberi
materi ataupun pengetahuan akan percuma karena tidak ada objek yang akan
diberikan materi atau pengetahuan baru tersebut.
2.
http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/pengertian-dan-tugas-murid/
Melihat diera yang sudah sangat maju ini, khususnya di
Indonesia. Tengah maraknya kabar atau wacana yang memberitakan bahwa semakin
menurunnya prestasi belajar siswa baik dikalangan SD, SMP, maupun SMA , tetapi
yang lebih terlihat adalah pada saat mereka masih duduk di bangku SMP dan SMA
dimana pada saat itulah mereka masih mengalami emosional yang belum labil dan
keingin tahuannya akan hal-hal baru yang lebih besar. Dan dibalik menurunnya
prestasi belajar siswa yang terjadi saat ini pasti disebabkan ada beberapa
factor yang terdapat didalamnya. Banyaknya hal-hal baru yang
lebih menarik pehatian mereka untuk lebih mendalaminya ketimbang mempertahankan
prestasi mereka. Sehingga banyak siswa yang lalai akan tanggung jawabnya
sebagai siswa.
Salah satu contoh yang juga dapat menyebabkan turunnya
pretasi belajar siswa ialah jejaring sosial yang sedang membuming belakangan
ini. Internet merupakan teknologi masa
kini yang mempunyai peran sangat penting di era globalisasi. Internet bagaikan
sebuah perpustakaan dunia yang bisa kita akses dengan mudah segala kebutuhan
yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan data yang mendunia, seseorang
bisa mengakses dengan bebas didalam internet sesuaikehendaknya. Bahkan tidak sedikit orang yang
mengatakan bahwa internet merupakan dunia baru yang didalamnya meliputi dari
mulai dunia ekonomi, politik, pendidikan, dan lain-lain. Khususnya didalam
dunia pendidikan internet memberikan suatu akses data yang dapat memudahkan
proses belajar-mengajar. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa dalam penggunaan
internet dalam pembelajaran menjadi suplemen yang bermanfaat dan memiliki
pengaruh positif terhadap penyelesaian tugas-tugas siswa, serta kegiatan
internet lebih holistic dibandingkan dengan media lainnya seperti CD-Rom.
Selain itu, penggunaan internet mendorong terjadinya kolaborasi pembelajaran
antara siswa atau kelas antara satu sekolah dengan sekolah lainnya dengan
menembus batas ruang dan waktu.
Berdasarkan fakta yang berkembang sekarang ini, sebagian banyak siswa lebih suka menggunakan internet untuk memenuhi tugas mereka dari pada dengan menggunakan buku sebagai sumber pemenuhnya. Hal ini disebabkan oleh bahwa internet memberikan suatu fasilitas layanan yang murah dan mudah sehingga siswa tidak perlu membaca hal-hal yang tidak ia butuhkan, hal ini bisa memberikan suatu kenyamanan kepada siswa karena melihat kondisi siswa yang disibukan oleh banyak tugas sekolah yang harus diselesaikan sehingga dengan adanya internet ini siswa bisa mengerjakan tugas-tugas mereka dengan cepat tanpa harus membuang waktu lama. Selain dari pada itu, bagi pihak sekolah dengan adanya internet ini maka segala proses belajar mengajar antara siswa dengan guru bisa dilakukan dengan mudah dan bisa melakukan perbandingan kualitas sekolah dengan sekolah lainnya. Melihat uraian diatas, pada kesempatan ini penulis ingin menjabarkan tentang Pengaruh Teknologi Internet Terhadap Prestasi Siswa , hal ini didasarkan dengan banyaknya penggunaan internet dikalangan siswa. Jika tadi dapat diketahui bahwa adanya penunjang dari internet dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah atau bahkan mempermudah proses belajar mengajar, disini peneliti mencoba menguak dibalik dampak negatif yang ditimbulkan dari pengaruh internet itu sendiri. Tak sedikit siswa dalam hal ini menyalahgunakan penggunaan teknologi internet yang ada ini, mengapa tidak ? Dengan sering mengakses internet dalam penyelesaian tugas-tugas sekolahnya, yang dapat diketahui memang bisa terbilang praktis, namun hal ini juga membuat para siswa ini menjadi malas untuk membaca referensi yang bersumber dari media cetak. Selain itu ada juga dampak negatif lainnya yang peneliti ketahui sehingga dibuatlah makalah ini, seorang siswa yang mempunyai mulai kecanduan dengan yang namanya dunia internet. Sebelum teknologi internet ini mulai mewabah, seorang siswa ini adalah siswa yang bisa terbilang cukup rajin, dia bisa mengatur waktu luangnya dengan membaca buku atau mungkin berolah raga, tetapi setelah adanya teknologi yang bernama internet ini mulai membuming dikalangan masyarakat luas, mulailah siswa ini mengenal dan masuk dalam dunia internet itu, awalnya hanya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya namun karena siswa ini merasa penat akhirnya dia mencoba-coba untuk bermain dengan jejaring sosial yang ditawarkan dari dunia maya ini, seperti halnya facebook, twitter, pulrk, dll. Setelah lama masuk dalam dunia internet ini, banyak yang merubah kesehariannya. Dia mulai sedikit malas untuk membaca, berolahraga, dan segala kesibukannya, dia lebih memilih untuk mengisi waktu luangnya dengan bermain internet bahkan sampai dia lupa waktu.
Berdasarkan fakta yang berkembang sekarang ini, sebagian banyak siswa lebih suka menggunakan internet untuk memenuhi tugas mereka dari pada dengan menggunakan buku sebagai sumber pemenuhnya. Hal ini disebabkan oleh bahwa internet memberikan suatu fasilitas layanan yang murah dan mudah sehingga siswa tidak perlu membaca hal-hal yang tidak ia butuhkan, hal ini bisa memberikan suatu kenyamanan kepada siswa karena melihat kondisi siswa yang disibukan oleh banyak tugas sekolah yang harus diselesaikan sehingga dengan adanya internet ini siswa bisa mengerjakan tugas-tugas mereka dengan cepat tanpa harus membuang waktu lama. Selain dari pada itu, bagi pihak sekolah dengan adanya internet ini maka segala proses belajar mengajar antara siswa dengan guru bisa dilakukan dengan mudah dan bisa melakukan perbandingan kualitas sekolah dengan sekolah lainnya. Melihat uraian diatas, pada kesempatan ini penulis ingin menjabarkan tentang Pengaruh Teknologi Internet Terhadap Prestasi Siswa , hal ini didasarkan dengan banyaknya penggunaan internet dikalangan siswa. Jika tadi dapat diketahui bahwa adanya penunjang dari internet dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah atau bahkan mempermudah proses belajar mengajar, disini peneliti mencoba menguak dibalik dampak negatif yang ditimbulkan dari pengaruh internet itu sendiri. Tak sedikit siswa dalam hal ini menyalahgunakan penggunaan teknologi internet yang ada ini, mengapa tidak ? Dengan sering mengakses internet dalam penyelesaian tugas-tugas sekolahnya, yang dapat diketahui memang bisa terbilang praktis, namun hal ini juga membuat para siswa ini menjadi malas untuk membaca referensi yang bersumber dari media cetak. Selain itu ada juga dampak negatif lainnya yang peneliti ketahui sehingga dibuatlah makalah ini, seorang siswa yang mempunyai mulai kecanduan dengan yang namanya dunia internet. Sebelum teknologi internet ini mulai mewabah, seorang siswa ini adalah siswa yang bisa terbilang cukup rajin, dia bisa mengatur waktu luangnya dengan membaca buku atau mungkin berolah raga, tetapi setelah adanya teknologi yang bernama internet ini mulai membuming dikalangan masyarakat luas, mulailah siswa ini mengenal dan masuk dalam dunia internet itu, awalnya hanya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya namun karena siswa ini merasa penat akhirnya dia mencoba-coba untuk bermain dengan jejaring sosial yang ditawarkan dari dunia maya ini, seperti halnya facebook, twitter, pulrk, dll. Setelah lama masuk dalam dunia internet ini, banyak yang merubah kesehariannya. Dia mulai sedikit malas untuk membaca, berolahraga, dan segala kesibukannya, dia lebih memilih untuk mengisi waktu luangnya dengan bermain internet bahkan sampai dia lupa waktu.
Orang-orang yang
sudah asyik dalam dunia maya itu mereka bisa merasa seolah-olah disana menjadi
tempat berkumpul dan berinteraksinya antara satu individu dengan individu yang
lain yang akhirnya membuat orang tersebut akan hal-hal lainnnya.
Semakin banyak
situs jejaring sosial yang ada di bumi ini, semua menawarkan sesuatu yang
menarik. Adapun yang sedang menarik saat ini seperti halnya facebook, twitter,
plurk, yahoo massanger, dan masih banyak lagi. Jejaring sosial yang telah masuk
ke dunia pelajar di Indonesia ini juga tak lain dikarenakan adanya perkembangan
teknologi sehingga menimbulkan rasa ingin tahu siswa menjadi besar. Dalam dunia
maya ada berbagai situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar juga
harus bisa membedakan antara situs jejaring yang positif dan negatif. Bahkan
banyak pelajar yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi
dan untuk mencari teman didunia maya. Dan dampak terburuknya, dalam dunia
pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai
menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.
Adapun penelitian
yang penulis temui yang juga bertema sama, yakni mengenai “Menurunnya
prestasi belajar”3 yang dimana terjadi karena derasnya arus
informasi akan menuntut masyarakat menjadi lebih kritis pada satu sisi dan pada
satu sisi yang lain kehidupan dan perekonomian yang lebih kompleks. Persaingan
akan bertambah keras, dan terjadi mobilitas dan interaksi yang tinggi antar
negara dan bangsa disertai dengan melimpahnya konsepsi dan produk fisik dari
luar. Banyak pekerjaan yang ditangani dengan menggunakan piranti yang canggih,
sehingga banyak pula pekerjaan yang berubah secara radikal yang tentunya
membutuhkan tidak saja kecakapan berpikir tetapi juga ketrampilan berkarya dan berusaha. Keluarga
mempunyai tanggung jawab penuh atas segala kebutuhan sehari-hari baik sandang,
papan pangan maupun pendidikan. Untuk mutu pendidikan keluarga pada dasarnya
sudah diserahkan sepenuhnya pada sekolah, sehingga tugas orang tua dalam hal
kecerdasan atau intelektual anak akan menjadi ringan. Proses belajar memerlukan
suatu fasilitas belajar yang memudahkan siswa dalam belajar sehingga dapat
mencapai prestasi belajar yang optimal.
Review
penelitian yang kedua yang ditemukan berjudul “Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Dan Prestasi
Belajar Siswa”4 oleh Rayan Dimas mahasiswa UNEJ. Yang bertemakan
tentang peran jejaring sosial yang membawa perubahan yang dialami peserta
didik, yakni semakin menurunnya prestasi siswa terutama siswa SMP dan SMA.Yang
membedakan posisi peneliti disini adalah pada fokus dan subjek penelitiannya,
yakni menurunnya prestasi siswa di era globalisasi dan juga dilihat dari faktor
interelasi guru terhadap murid, serta pemanfaatan produk globalisasi yang
digunakan oleh guru, sehingga bisa memotivasi murid atau tidaknya. Serta murid
disini juga memiliki tafsiran bebas karena murid juga menjadi subjek sehingga
peneliti tidak berpihak pada peran guru dan persepsi guru, ataupun terlalu
berpihak pada perubahan pretasi siwa yang dinilai mengalami kemunduran.
Didalam
makalah ini juga terdapat batasan-batasan masalahnya. Berdasarkan identifikasi masalah yang
telah disampaikan, makalah ini
akan dibatasi
pada masalah pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa, manfaat dan dampak penggunaan
internet terhadap minat belajar siswa.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang tertulis diatas, terdapat masalah mengenai “ ADAKAH PENGARUH INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa SMP
MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG di era globalisasi ini.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari Penelitian ini adalah :
·
Secara teoritis penelitian ini diharapkan
bisa memberikan sumbangan bagi pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya agar peneliti bisa mengaplikasikan teori-teori yang telah
diperoleh dari bangku kuliah terhadap kondisi langsung di dalam kehidupan
sosial. Dan sebagai sarana pengukur dari teori-teori yang telah dipelajari
·
Menambah dan memperluas cakrawala
pengetahuan khususnya mengenai pengaruh
internet yang sedang beredar luas terhadap perkembangan prestasi belajar siswa.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan
Teoritis
2.1.1
(Teori
Anthony Giddens “Masyarakat Risiko”)
Teori yang digunakan peneliti dalam penelitiannya kali
ini menggunakan
teori dari Anthony Giddens “Masyarakat
Risiko” yang berisikan Modernitas adalah suatu kebudayaan risiko.5
Dengan hal itu saya memaksudkan bahwa kehidupan sosial pada dasarnya lebih
beriko daripada biasanya, bagi sebagian besar orang bukan itu masalahnya. Lebih
tepatnya, konsep risiko menjadi fundamental bagi cara aktor awam maupun
spesialis teknis untuk menata dunia sosial. Modernitas mereduksi keberisikoan
wilayah-wilayah tertentu dan cara-cara kehidupan secara keseluruhan, namun pada
saat yang sama memperkenalkan parameter-parameter risiko baru yang sebagian
besar, atau sama sekali tidak dikenal pada era-era sebelumnya.
Teori ini digunakan sebagai gambaran fenomena yang ada
yakni menurunnya prestasi belajar siswa di era globalisasi. Di era globalisasi
yang terjadi pada saat ini dimana prestasi belajar siswa mulai menurun
disebabkan karena banyaknya teknologi-teknologi yang semakin maju, jejaring sosial
yang mulai bermunculan belakangan ini.
5Ritzer, george. 2009. Teori sosiologi.
Jogjakarta : Kreasi Wacana
Dimana kebanyakan orang sudah merasa asyik dalam dunia
maya itu karena dengan adanya jejaring sosial
itu mereka bisa merasa
seolah-olah disana menjadi tempat berkumpul dan berinteraksinya antara satu
individu dengan individu yang lain yang akhirnya membuat orang
tersebut melupakan akan hal-hal lainnnya.
Semakin banyak
situs jejaring sosial yang ada, justru menawarkan sesuatu
yang menarik. Jejaring sosial yang telah masuk ke dunia pelajar di Indonesia
ini juga tak lain dikarenakan adanya perkembangan teknologi sehingga
menimbulkan rasa ingin tahu siswa menjadi besar. Dalam dunia maya ada berbagai
situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar juga harus bisa membedakan
antara situs jejaring yang positif dan negatif. Bahkan banyak pelajar yang
memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi dan untuk mencari
teman didunia maya. Dan dampak terburuknya, dalam dunia pendidikan yang mungkin
dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan
prestasi belajar siswa.
Peran globalisasi disini karena bermunculannya kecanggihan pertukaran
informasi antar wilayah berupa banyaknya media sosial seperti facebook,
twitter, yehoo mesengger, skype dll. Yang berimplikasi pada habitus dan
perilaku siswa yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermin di media
sosial sebagai cara mereka mengisi waktu luang. Kemungkinan besar akan
berkurangnya waktu belajar sangatlah riskan saat ini. hal ini merupakan resiko
modernitas yang telah dijelaskan oleh Giddens yakni kemajuan zaman juga
berakibat pada perubahan masyarakat dan peniruan perilaku masyarakat yang
dimanjakan dengan kebiasaan baru, dan cenderung berubah dari nilai lama yakni,
pendidikan adalah penting bagi siswa. Berbeda halnya dengan saat ini akibat
dari modernitas siswa cenderung dimanjakan dengan informasi online yang mudah
didapat saat mereka membutuhkan jawaban ketika evaluasi diadakan (UTS, UAS),
dan tidak memungkinkan apabila peserta didik intensitas belajarnya berkurang.
2.1.2
(Teori
P. Bourdeiu
“Modal Sosial”)
Teori yang digunakan peneliti dalam penelitiannya kali
ini menggunakan
teori dari Bourdeiu “Kebiasaan yang
membawa pengaruh”. Teori ini digunakan sebagai gambaran fenomena yang ada
yakni menurunnya prestasi belajar siswa yang disebabkan karena banyaknya
teknologi-teknologi yang semakin maju, jejaring sosial yang mulai bermunculan. Dimana kebiasaan-kebiasaan siswa yang sering mengakses
internet ini membawa dampak yang kurang baik untuk prestasi belajar mereka.
Mereka yang sudah sering mengakses internet ini lebih cenderung menghabiskan
waktunya untuk mengakses internet daripada meningkatka prestasi dalam
belajarnya. Kebiasaan yang dibawa dalam pengaruh ini tidak terlalu baik untuk
peningkatan prestasi siswa yang sering mengakses internet tersebut. Dan tak
sedikit siswa yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi dan
untuk mencari teman didunia maya atau bahkan hanya
digunakan untu nggame. Dan dampak terburuknya, dalam dunia pendidikan yang mungkin
dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan
prestasi belajar siswa.
2.2
Kerangka
Berpikir
Penggunaan
Internet (V1) Prestasi
Belajar Siswa (V2)
a.
Latar belakang
ekonomi keluarga a.
Pergaulan teman sebaya
b.
Kurangnya
pengawasan dari orang tua b. Pola belajar
c.
Kebiasaan dalam
mengisi waktu luang c. Referensi yang
dimiliki
2.3
Hipotesis
Dalam penelitian ini, dengan judul
“Pengaruh
Internet terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG”
Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hi
Terdapat pengaruh
antara penggunaan
internet terhadap prestasi belajar siswa.
Ho
Tidak terdapat pengaruh
antara penggunaan
internet terhadap prestasi belajar siswa.
Hk
Semakin
tinggi intensitas
penggunaan internet maka semakin turun prestasi belajar siswa.
Semakin rendah intensitas penggunaan internet maka
semakin naik
prestasi belajar siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Metode penelitian merupakan salah satu aspek yang
berperan penting dalam
kelancaran atau keberhasilan dalam penelitian, dengan menggunakan metode
penelitian yang tepat maka permasalahan penelitian dapat terjawab dan tujuan
penelitian dapat tercapai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif, yaitu pendekatan yang terkait dengan teknik-teknik survai
sosial seperti wawancara tersetruktur, kuisioner, analisis statistik, dan lain
sebagainya. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan.
Penelitian ini juga merupakan penelitian yang bersifat
kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat
antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, ingin dijelaskan pengaruh
perubahan variasi nilai dalam suatu variabel terhadap perubahan variasi nilai
dalam satu atau lebih variabel lain. Artinya, apakah perubahan nilai dalam
suatu variabel akan menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain. Dimana dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh antara
intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar siswa.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam
penelitian yang mengangkat masalah “Pengaruh Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP MUHAMMADIYAH
1 JOMBANG” . Ditetapkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG. Alasan-alasan
metodologis untuk menentukan sekolah
tersebut
sebagai lokasi penelitian pada prinsipnya mencangkup kriteria sebagai berikut:
1.
Lokasi penelitian telah dikenal
oleh peneliti dan peneliti pernah
menjadi
bagian didalamnya, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi.
2.
Peneliti juga dengan mudah
mendapatkan key informan untuk di dapat melalui jaringan tertentu seperti
contohnya temen dekat. Ataupun orang-orang yang ada di kawasan sekolah
tersebut.
3.
Selain itu peneliti mengambil
tempat tersebut dikarenakan tempat atau sekolah tersebut kebanyakan siswanya
adalah teman dekat, mungkin bisa mengetahui semua dari penelitian tersebut.
Waktu Penelitian yang akan dilaksanakan dengan beberapa
pertimbangan dan alasan peneliti menentukan waktu penelitian pada saat jam
kosong PBM.
3.3 Defenisi
Operasional
Konsep,
Variabel, dan Indikator
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain akan tetapi variable tersebut tidak dapat
terpengaruh , sedangkan variabel dependen
adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi variabel
independen. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel
bebas atau independent variabel
(X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas
atau variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y). Variabel bebas atau yang
mempengaruhi dalam penelitian ini adalah intensitas penggunaan internet(X1), sedangkan
variabel tak bebas atau yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa(Y1).
Dalam penelitian
ini, internet ini merupakan sebuah variabel yang
mempengaruhi. Internet ini sendiri adalah sebuah jaringan dimana hal ini sudah merupakan sebuah
teknologi yang canggih dan memberikan fitur-fitur yang menarik didalamnya,
dimana dalam internet ini sendiri dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi
para penggunanya yang tak lain dikalangan para pelajar. Adanya jejaring sosial
yang disuguhkan yang juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi
internet itu sendiri. Selain itu, dalam internet juga menyuguhkan berbagai
macam permainan-permainan seperti game online, dsb.
Sedangkan Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar,
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Mempunyai
arti kurang lebih prestasi adalah standart test untuk mengukur
kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari
garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil
sesuatu yang telah dicapai.
Prestasi
itu tidak mungkin diacapai atau dihasilkan oleh seseorang selama ia tidak
melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh atau dengan perjuangan yang gigih.
Dalam kenyataannya untuk mendapatkan prestasi tidak semudah membalikkan telapak
tangan, tetapi harus penuh perjuangan dan berbagai rintangan dan hambatan yang
harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan
optimisme prestasi itu dapat tercapai.
Maka
untuk operasional variable nya sebagai berikut : Variabel adalah segala sesuatu
yang dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1.
Variabel bebas : Intensitas
penggunaan internet, dimana variable ini di simbolkan
dengan huruf X
2.
Variabel terikat : Prestasi
belajar siswa, sedangkan variable ini disimbolkan dengan huruf Y
3.4 Populasi Dan Sampel
Jumlah
seluruh siswa
kelas X SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANGatau
populasi yang menjadi subjek penelitian seluruhnya adalah 196 siswa kelas X. Karena banyaknya jumlah
populasi, maka
dari itu peneliti ingin mengambil subjek penelitian dengan menggunakan teknik pengambilan sampel.
Dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling random (random
sampling), dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan rumus :
N = 196
No = 0,05 x N
= 0,05 x 196
= 9.8
Karena 9.8 > 0.05 atau 43.96 >
0.05 maka besarnya sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Nilai 36.03
dibulatkan menjadi 36, sehingga sampel yang akan diambil adalah 36 orang.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling, karena
populasi yang heterogen dan sampel dibagi dalam lapisan strata yang diambil
secara acak, berdasarkan uang
saku siswa yang diterima dan digunakan untuk mengakses internet tersebut.
(sample = 36)
Pengkategorian
(populasi 196siswa) :
Stratum 1 Rp. 10.000,00
– Rp.20.000,00 (per hari)
Stratum 2 Rp. 25.000,00
- Rp.30.000,00 (per hari)
Stratum 3 Rp.30.000,00 – Rp. 50.000,00 (per hari)
Stratum
4 < Rp 50.000,00 (per hari)
Perhitungan :
Semisal : stratum 1 (70 orang) = 70/196
x 36
= 12,5 = 13
Semisal : staratum II (56 orang) = 56/196
x 36 =10,2 = 10
Semisal : stratum III (54 orang) = 54/196
x 36
= 9,9 = 10
Semisal
: stratum IV (16 oranf) = 16/196 x 36 = 2,9 = 3
Selain
itu peneliti juga menggunakan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah accidental sampling yaitu mengambil data secara kebetulan
saja kepada siswa SMP
MUHAMMADIYAH 1 JOMBANGkelas 10
yang bisa ditemui tanpa didahului dengan data penduduk yang valid.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan faktor
terpenting dalam suatu penelitian, dan teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1.
Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk
memperoleh data Primer yakni dengan cara:
a.
Observasi
Pengumpulan
data dengan cara mengamati secara langsung
objek yang diteliti di lokasi penelitian. Dari penelitian observasi kita
dapat melihat secara langsung situasi dan kondisi yang terjadi dan dapat
mengadakan penilaian selanjutnya. Observasi dilakukan dengan cara memantau
serta mengamati kondisi wilayah yang akan
diteliti. Teknik penelitian pada tahap ini dilakukan dengan cara
pengumpulan data primer apabila informasi yang diperoleh sebelum diolah menjadi
sebuah data peneliti terjun langsung untuk mengamati (melakukan dengan
observasi yang hanya menggunakan pengamatan panca indra tanpa peneliti ikut di
dalamnya). Atau menggunakan teknik partisipan observert dimana peneliti terjun
langsung di dalam pengamatannya, untuk tujuan mendapatkan data yang mendalam,
dan juga teknik wawancara yang dilakukan dengan cara peneliti melakukan tanya
jawab pada informan, selain
melakukan pencarian data dengan wawancara, observasi dan kuesioner peneliti
juga melakukan perbandingan dari hasil penelitian sebelumnya yang memiliki
fokus penelitian yang sama. Atau bisa juga digunakan sebagai penggambaran data,
agar hasil dari penelitian yang dilakukannya memiliki kekutaan yang lebih
valid. Data sekunder dapat diperoleh melalui buku, buku, artikel, makalah, dan jurnal
ilmiah. Data sekunder dapat juga berguna sebagai gambaran dari hal-hal yang
berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti.
Dalam
penelitian kali ini
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan cara
observasi dan kuesioner yang ditujukan pada subjek penelitian yang dijadikan
perespon dari asumsi-asumsi peneliti yang membutuhkan tanggapa (responden)
seperti pengamatan, observasi, wawancara,
pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling, pengisisian angket,
teknik pengamatan atau observasi digunakan secara langsung
ketika peneliti itu melakukan proses wawancara, yaitu melakukan pengamatan
terhadap pola-pola tindakan responden dalam menanggapi pertanyaan (ekspresi,
wajah, gerak tubuh dan lain sebagainya). Ada juga yang menggunakan
teknik penelitian sekunder yakni mengambil dari penelitian serupa yang
dijadikan pembanding terhadap hasil penelitian yang diteliti. Setelah melalui
observasi dan kuesioner barulah hasil informasi yang diperoleh dari responden
diolah menjadi tabel pengkategorian yang disebut tabulasi sebagai data yang
mampu mewakili hasil penelitian. Kemudian dideskripsikan yang isinya
penggambaran dari data yang diperoleh peneliti di lapangan.
b.
Koesioner
Metode ini tak lain adalah wawancara yang dilakukan dengan cara
membagikan koesioner yang merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan
yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden.
Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepeneliti. Bentuk angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bersifat langsung dan tertutup. Artinya angket yang
merupakan daftar pertyanyan diberikan langsung kepada siswa sebagai subyek
penelitian, dan dalam
mengisi angket, siswa ini
diharuskan memilih karena jawaban telah disediakan.
Data
Sekunder itu merupakan data yang berbentuk, dimana data tersebut berisi jumlah
populasi siswa dari kelas X sampai kelas XII,
data tersebut di peroleh dari kantor tata usaha SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG, data tersebut akan
digunakan peneliti untuk sebagai acuan didalam mengetahui populasi dan mempermudah
proses penelitian nya.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik
analisis data yang digunakan diawali pengkodean dari hasil kuesioner yang telah
diisi oleh responden. Kemudian pengkodean dari jawaban ya dan tidak, setelah
itu digambarkan melalui kuantitatif deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.
Termasuk dalam statistik
deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, diagram lingkaran,
pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. Dalam
statistik deskriptif, juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara
variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi,
dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau
populasi, hanya saja tidak perlu diuji signifikansinya, sehingga tidak ada
taraf kesalahan karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga
tidak ada kesalahan generalisasi.
Teknik analisis ini digunakan karena alasan praktis
dan sesuai kapasitas peneliti. Selain itu juga berkoheren dengan alternatif
pemaparan yang dipilih oleh peneliti yakni generalisasi dari temuan data yang
diperoleh yang disajikan dalam bentuk tabel.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Agus, 2004, statistik konsep dasar dan aplikasinya.
Jakarta: kencana
Ritzer,
george. 2009. Teori sosiologi. Jogjakarta : Kreasi Wacana
Sugiono.2012. Metode penelitihan kuantitatif dan
kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta
http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/pengertian-dan-tugas-murid/