Jumat, 23 Mei 2014

CONTOH PROPOSAL METODE KUANTITATIF



PROPOSAL
METODE PENELITIAN KUALITATIF
“ DAMAK PENGARUH INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG















Di susun oleh :
Muhammad Bangun Qian Santang      
( 124564059 )
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
UNESA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses mendapatkan pengetahuan-pengetahuan dan nilai-nilai baru yang berguna untuk ditransformasikan kedalam kehidupan sehari-hari, biasanya hal ini terjadi bisa secara sengaja ataupun secara tidak sengaja. Secara sengaja yang dimaksudkan yakni pada saat kita sedang melakukan sebuah diskusi kelompok atau hanya sekedar share dengan teman , itu akan memunculkan sebuah pengetahuan-pengetahuan baru bagi pribadi sedangkan yang dimaksudkan dengan cara tidak sengaja ialah pada saat kita sedang berjalan-jalan menyusuri kota dan mata kita tertuju pada sebuah mading yang berada dipinggiran kota itu dan kita mempunyai niatan untuk medekat dan mencari tahu apa yang ada dalam mading tersebut, maka setelah mengetahui apa yang ada didalam madding tersebut secara tak langsung pula pada saat itulah terjadi sebuah transfer informasi baru. Dan dalam dunia pendidikan itu sendiri , siswa itu terlalu di tuntut untuk mendapatkan nilai yang tinggi untuk dikategorikan berhasil, sedangkan keberhasilan pembelajaran itu sendiri tidak selalu dilihat pada angka nilai yang tinggi tetapi juga bisa dilihat dari soft skill yang dimiliki seperti pada saat mereka diskusi, pada saat penyampaian pendapat, kerja sama dalam kelompok, dll. Pendidikan dalam arti sempitnya itu adalah proses transfer ilmu pengetahuan antara pengajar dengan muridnya dimana proses transfer ilmu tersebut dilakukan disebuah lembaga pendidikan yakni sekolah-sekolah formal itu. Sekolah formal ini sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan, diantaranya : PAUD, SD, SMP, SMA dan ada yang lebih tinggi lagi yakni UNIVERSITAS.

Di dalam lembaga pendidikan ini terdapat orang-orang yang terlibat didalamnya , yang tak lain adalah guru dan murid . Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.1 Sedangkan yang dimaksud dengan murid ialah salah satu komponen yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar, dan di dalam proses belajar mengajar murid sebagai pihak yang akan meraih cita-cita, memiliki tujuan, dan ingin mencapainya secara optimal. Dan murid itu sendiri yang akan menjadi faktor penentu yang dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.2 Keterlibatan antara guru dan muridnya ini sangat besar, dimana tidak ada seorang pengajar di dalam sekolah tersebut maka para pelajarpun tidak akan menerima pengetahuan-pengetahuan baru, begitu pula sebaliknya apabila di dalam sekolah tersebut tidak ada muridnya maka tugas guru yang berfungsi sebagai pemberi materi ataupun pengetahuan akan percuma karena tidak ada objek yang akan diberikan materi atau pengetahuan baru tersebut.




2.        http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/pengertian-dan-tugas-murid/
Melihat diera yang sudah sangat maju ini, khususnya di Indonesia. Tengah maraknya kabar atau wacana yang memberitakan bahwa semakin menurunnya prestasi belajar siswa baik dikalangan SD, SMP, maupun SMA , tetapi yang lebih terlihat adalah pada saat mereka masih duduk di bangku SMP dan SMA dimana pada saat itulah mereka masih mengalami emosional yang belum labil dan keingin tahuannya akan hal-hal baru yang lebih besar. Dan dibalik menurunnya prestasi belajar siswa yang terjadi saat ini pasti disebabkan ada beberapa factor yang terdapat didalamnya. Banyaknya hal-hal baru yang lebih menarik pehatian mereka untuk lebih mendalaminya ketimbang mempertahankan prestasi mereka. Sehingga banyak siswa yang lalai akan tanggung jawabnya sebagai siswa.

Salah satu contoh yang juga dapat menyebabkan turunnya pretasi belajar siswa ialah jejaring sosial yang sedang membuming belakangan ini. Internet merupakan teknologi masa kini yang mempunyai peran sangat penting di era globalisasi. Internet bagaikan sebuah perpustakaan dunia yang bisa kita akses dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan data yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan bebas didalam internet sesuaikehendaknya. Bahkan tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa internet merupakan dunia baru yang didalamnya meliputi dari mulai dunia ekonomi, politik, pendidikan, dan lain-lain. Khususnya didalam dunia pendidikan internet memberikan suatu akses data yang dapat memudahkan proses belajar-mengajar. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa dalam penggunaan internet dalam pembelajaran menjadi suplemen yang bermanfaat dan memiliki pengaruh positif terhadap penyelesaian tugas-tugas siswa, serta kegiatan internet lebih holistic dibandingkan dengan media lainnya seperti CD-Rom. Selain itu, penggunaan internet mendorong terjadinya kolaborasi pembelajaran antara siswa atau kelas antara satu sekolah dengan sekolah lainnya dengan menembus batas ruang dan waktu.
Berdasarkan fakta yang berkembang sekarang ini, sebagian banyak siswa lebih suka menggunakan internet untuk memenuhi tugas mereka dari pada dengan menggunakan buku sebagai sumber pemenuhnya. Hal ini disebabkan oleh bahwa internet memberikan suatu fasilitas layanan yang murah dan mudah sehingga siswa tidak perlu membaca hal-hal yang tidak ia butuhkan, hal ini bisa memberikan suatu kenyamanan kepada siswa karena melihat kondisi siswa yang disibukan oleh banyak tugas sekolah yang harus diselesaikan sehingga dengan adanya internet ini siswa bisa mengerjakan tugas-tugas mereka dengan cepat tanpa harus membuang waktu lama. Selain dari pada itu, bagi pihak sekolah dengan adanya internet ini maka segala proses belajar mengajar antara siswa dengan guru bisa dilakukan dengan mudah dan bisa melakukan perbandingan kualitas sekolah dengan sekolah
lainnya. Melihat uraian diatas, pada kesempatan ini penulis ingin menjabarkan tentang Pengaruh Teknologi Internet Terhadap Prestasi Siswa , hal ini didasarkan dengan banyaknya penggunaan internet dikalangan siswa. Jika tadi dapat diketahui bahwa adanya penunjang dari internet dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah atau bahkan mempermudah proses belajar mengajar, disini peneliti mencoba menguak dibalik dampak negatif yang ditimbulkan dari pengaruh internet itu sendiri. Tak sedikit siswa dalam hal ini menyalahgunakan penggunaan teknologi internet yang ada ini, mengapa tidak ? Dengan sering mengakses internet dalam penyelesaian tugas-tugas sekolahnya, yang dapat diketahui memang bisa terbilang praktis, namun hal ini juga membuat para siswa ini menjadi malas untuk membaca referensi yang bersumber dari media cetak. Selain itu ada juga dampak negatif lainnya yang peneliti ketahui sehingga dibuatlah makalah ini, seorang siswa yang mempunyai mulai kecanduan dengan yang namanya dunia internet. Sebelum teknologi internet ini mulai mewabah, seorang siswa ini adalah siswa yang bisa terbilang cukup rajin, dia bisa mengatur waktu luangnya dengan membaca buku atau mungkin berolah raga, tetapi setelah adanya teknologi yang bernama internet ini mulai membuming dikalangan masyarakat luas, mulailah siswa ini mengenal dan masuk dalam dunia internet itu, awalnya hanya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya namun karena siswa ini merasa penat akhirnya dia mencoba-coba untuk bermain dengan jejaring sosial yang ditawarkan dari dunia maya ini, seperti halnya facebook, twitter, pulrk, dll. Setelah lama masuk dalam dunia internet ini, banyak yang merubah kesehariannya. Dia mulai sedikit malas untuk membaca, berolahraga, dan segala kesibukannya, dia lebih memilih untuk mengisi waktu luangnya dengan bermain internet bahkan sampai dia lupa waktu.
Orang-orang yang sudah asyik dalam dunia maya itu mereka bisa merasa seolah-olah disana menjadi tempat berkumpul dan berinteraksinya antara satu individu dengan individu yang lain yang akhirnya membuat orang tersebut akan hal-hal lainnnya. Semakin banyak situs jejaring sosial yang ada di bumi ini, semua menawarkan sesuatu yang menarik. Adapun yang sedang menarik saat ini seperti halnya facebook, twitter, plurk, yahoo massanger, dan masih banyak lagi. Jejaring sosial yang telah masuk ke dunia pelajar di Indonesia ini juga tak lain dikarenakan adanya perkembangan teknologi sehingga menimbulkan rasa ingin tahu siswa menjadi besar. Dalam dunia maya ada berbagai situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar juga harus bisa membedakan antara situs jejaring yang positif dan negatif. Bahkan banyak pelajar yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi dan untuk mencari teman didunia maya. Dan dampak terburuknya, dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.
Adapun penelitian yang penulis temui yang juga bertema sama, yakni mengenai “Menurunnya prestasi belajar3 yang dimana terjadi karena derasnya arus informasi akan menuntut masyarakat menjadi lebih kritis pada satu sisi dan pada satu sisi yang lain kehidupan dan perekonomian yang lebih kompleks. Persaingan akan bertambah keras, dan terjadi mobilitas dan interaksi yang tinggi antar negara dan bangsa disertai dengan melimpahnya konsepsi dan produk fisik dari luar. Banyak pekerjaan yang ditangani dengan menggunakan piranti yang canggih, sehingga banyak pula pekerjaan yang berubah secara radikal yang tentunya membutuhkan tidak saja kecakapan berpikir tetapi juga ketrampilan berkarya dan berusaha. Keluarga mempunyai tanggung jawab penuh atas segala kebutuhan sehari-hari baik sandang, papan pangan maupun pendidikan. Untuk mutu pendidikan keluarga pada dasarnya sudah diserahkan sepenuhnya pada sekolah, sehingga tugas orang tua dalam hal kecerdasan atau intelektual anak akan menjadi ringan. Proses belajar memerlukan suatu fasilitas belajar yang memudahkan siswa dalam belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.





 


Review penelitian yang kedua yang ditemukan berjudul “Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa”4 oleh Rayan Dimas mahasiswa UNEJ. Yang bertemakan tentang peran jejaring sosial yang membawa perubahan yang dialami peserta didik, yakni semakin menurunnya prestasi siswa terutama siswa SMP dan SMA.Yang membedakan posisi peneliti disini adalah pada fokus dan subjek penelitiannya, yakni menurunnya prestasi siswa di era globalisasi dan juga dilihat dari faktor interelasi guru terhadap murid, serta pemanfaatan produk globalisasi yang digunakan oleh guru, sehingga bisa memotivasi murid atau tidaknya. Serta murid disini juga memiliki tafsiran bebas karena murid juga menjadi subjek sehingga peneliti tidak berpihak pada peran guru dan persepsi guru, ataupun terlalu berpihak pada perubahan pretasi siwa yang dinilai mengalami kemunduran.
Didalam makalah ini juga terdapat batasan-batasan masalahnya. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disampaikan, makalah ini akan dibatasi pada masalah pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa, manfaat dan dampak penggunaan internet terhadap minat belajar siswa.
1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tertulis diatas, terdapat masalah mengenai “ ADAKAH PENGARUH INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG ?”





1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG di era globalisasi ini.
1.4   Manfaat Penelitian
Manfaat dari Penelitian ini adalah :
·        Secara teoritis penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya agar peneliti bisa mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah terhadap kondisi langsung di dalam kehidupan sosial. Dan sebagai sarana pengukur dari teori-teori yang telah dipelajari
·        Menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya mengenai pengaruh internet yang sedang beredar luas terhadap perkembangan prestasi belajar siswa.












BAB II
LANDASAN TEORI
2.1  Landasan Teoritis
2.1.1        (Teori Anthony Giddens “Masyarakat Risiko”)
Teori yang digunakan peneliti dalam penelitiannya kali ini menggunakan teori dari Anthony Giddens “Masyarakat Risiko” yang berisikan Modernitas adalah suatu kebudayaan risiko.5 Dengan hal itu saya memaksudkan bahwa kehidupan sosial pada dasarnya lebih beriko daripada biasanya, bagi sebagian besar orang bukan itu masalahnya. Lebih tepatnya, konsep risiko menjadi fundamental bagi cara aktor awam maupun spesialis teknis untuk menata dunia sosial. Modernitas mereduksi keberisikoan wilayah-wilayah tertentu dan cara-cara kehidupan secara keseluruhan, namun pada saat yang sama memperkenalkan parameter-parameter risiko baru yang sebagian besar, atau sama sekali tidak dikenal pada era-era sebelumnya.
Teori ini digunakan sebagai gambaran fenomena yang ada yakni menurunnya prestasi belajar siswa di era globalisasi. Di era globalisasi yang terjadi pada saat ini dimana prestasi belajar siswa mulai menurun disebabkan karena banyaknya teknologi-teknologi yang semakin maju, jejaring sosial yang mulai bermunculan belakangan ini.





 
5Ritzer, george. 2009. Teori sosiologi. Jogjakarta : Kreasi Wacana

Dimana kebanyakan orang sudah merasa asyik dalam dunia maya itu karena dengan adanya jejaring sosial itu mereka bisa merasa seolah-olah disana menjadi tempat berkumpul dan berinteraksinya antara satu individu dengan individu yang lain yang akhirnya membuat orang tersebut melupakan akan hal-hal lainnnya.
Semakin banyak situs jejaring sosial yang ada, justru menawarkan sesuatu yang menarik. Jejaring sosial yang telah masuk ke dunia pelajar di Indonesia ini juga tak lain dikarenakan adanya perkembangan teknologi sehingga menimbulkan rasa ingin tahu siswa menjadi besar. Dalam dunia maya ada berbagai situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar juga harus bisa membedakan antara situs jejaring yang positif dan negatif. Bahkan banyak pelajar yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi dan untuk mencari teman didunia maya. Dan dampak terburuknya, dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.
Peran globalisasi disini karena bermunculannya kecanggihan pertukaran informasi antar wilayah berupa banyaknya media sosial seperti facebook, twitter, yehoo mesengger, skype dll. Yang berimplikasi pada habitus dan perilaku siswa yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermin di media sosial sebagai cara mereka mengisi waktu luang. Kemungkinan besar akan berkurangnya waktu belajar sangatlah riskan saat ini. hal ini merupakan resiko modernitas yang telah dijelaskan oleh Giddens yakni kemajuan zaman juga berakibat pada perubahan masyarakat dan peniruan perilaku masyarakat yang dimanjakan dengan kebiasaan baru, dan cenderung berubah dari nilai lama yakni, pendidikan adalah penting bagi siswa. Berbeda halnya dengan saat ini akibat dari modernitas siswa cenderung dimanjakan dengan informasi online yang mudah didapat saat mereka membutuhkan jawaban ketika evaluasi diadakan (UTS, UAS), dan tidak memungkinkan apabila peserta didik intensitas belajarnya berkurang.

2.1.2        (Teori P. BourdeiuModal Sosial)
Teori yang digunakan peneliti dalam penelitiannya kali ini menggunakan teori dari Bourdeiu “Kebiasaan yang membawa pengaruh”. Teori ini digunakan sebagai gambaran fenomena yang ada yakni menurunnya prestasi belajar siswa yang  disebabkan karena banyaknya teknologi-teknologi yang semakin maju, jejaring sosial yang mulai bermunculan. Dimana kebiasaan-kebiasaan siswa yang sering mengakses internet ini membawa dampak yang kurang baik untuk prestasi belajar mereka. Mereka yang sudah sering mengakses internet ini lebih cenderung menghabiskan waktunya untuk mengakses internet daripada meningkatka prestasi dalam belajarnya. Kebiasaan yang dibawa dalam pengaruh ini tidak terlalu baik untuk peningkatan prestasi siswa yang sering mengakses internet tersebut. Dan tak sedikit siswa yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi dan untuk mencari teman didunia maya atau bahkan hanya digunakan untu nggame. Dan dampak terburuknya, dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.

2.2    Kerangka Berpikir
Penggunaan Internet (V1)                                             Prestasi Belajar Siswa (V2)
                                                                                               
a.       Latar belakang ekonomi keluarga                      a. Pergaulan teman sebaya
b.      Kurangnya pengawasan dari orang tua  b. Pola belajar
c.       Kebiasaan dalam mengisi waktu luang   c. Referensi yang dimiliki


2.3    Hipotesis
               Dalam penelitian ini, dengan judul  Pengaruh Internet terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
          Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
            Hi
      Terdapat pengaruh antara penggunaan internet terhadap prestasi belajar siswa.
            Ho
      Tidak terdapat pengaruh antara penggunaan internet terhadap prestasi belajar siswa.
Hk
Semakin tinggi intensitas penggunaan internet maka semakin turun prestasi belajar siswa.
Semakin rendah intensitas penggunaan internet maka semakin naik prestasi belajar siswa.






BAB III
METODE PENELITIAN
3.1   Sifat Penelitian
Metode penelitian merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam kelancaran atau keberhasilan dalam penelitian, dengan menggunakan metode penelitian yang tepat maka permasalahan penelitian dapat terjawab dan tujuan penelitian dapat tercapai. 
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu pendekatan yang terkait dengan teknik-teknik survai sosial seperti wawancara tersetruktur, kuisioner, analisis statistik, dan lain sebagainya. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Penelitian ini juga merupakan penelitian yang bersifat kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, ingin dijelaskan pengaruh perubahan variasi nilai dalam suatu variabel terhadap perubahan variasi nilai dalam satu atau lebih variabel lain. Artinya, apakah perubahan nilai dalam suatu variabel akan menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain. Dimana dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh antara intensitas penggunaan internet terhadap prestasi belajar siswa.

3.2  Lokasi dan Waktu Penelitian
                           Dalam penelitian yang mengangkat masalah “Pengaruh Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG” . Ditetapkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG. Alasan-alasan metodologis untuk menentukan sekolah tersebut sebagai lokasi penelitian pada prinsipnya mencangkup kriteria sebagai berikut:
1.      Lokasi penelitian telah dikenal oleh peneliti dan peneliti pernah menjadi bagian didalamnya, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi.
2.      Peneliti juga dengan mudah mendapatkan key informan untuk di dapat melalui jaringan tertentu seperti contohnya temen dekat. Ataupun orang-orang yang ada di kawasan sekolah tersebut.
3.      Selain itu peneliti mengambil tempat tersebut dikarenakan tempat atau sekolah tersebut kebanyakan siswanya adalah teman dekat, mungkin bisa mengetahui semua dari penelitian tersebut.
Waktu Penelitian yang akan dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan dan alasan peneliti menentukan waktu penelitian pada saat jam kosong PBM.

3.3  Defenisi Operasional Konsep, Variabel, dan Indikator
Variabel independen  adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain akan tetapi variable tersebut tidak dapat terpengaruh , sedangkan variabel dependen  adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi variabel independen. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y). Variabel bebas atau yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah intensitas penggunaan internet(X1), sedangkan variabel tak bebas atau yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa(Y1).
Dalam penelitian ini, internet ini merupakan sebuah variabel yang mempengaruhi. Internet ini sendiri adalah sebuah jaringan dimana hal ini sudah merupakan sebuah teknologi yang canggih dan memberikan fitur-fitur yang menarik didalamnya, dimana dalam internet ini sendiri dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi para penggunanya yang tak lain dikalangan para pelajar. Adanya jejaring sosial yang disuguhkan yang juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi internet itu sendiri. Selain itu, dalam internet juga menyuguhkan berbagai macam permainan-permainan seperti game online, dsb.
Sedangkan Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Mempunyai arti kurang lebih prestasi adalah standart test untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang telah dicapai. Prestasi itu tidak mungkin diacapai atau dihasilkan oleh seseorang selama ia tidak melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh atau dengan perjuangan yang gigih. Dalam kenyataannya untuk mendapatkan prestasi tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus penuh perjuangan dan berbagai rintangan dan hambatan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan optimisme prestasi itu dapat tercapai. 
Maka untuk operasional variable nya sebagai berikut : Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas : Intensitas penggunaan internet, dimana variable ini di simbolkan dengan huruf X
2. Variabel terikat : Prestasi belajar siswa, sedangkan variable ini disimbolkan dengan huruf Y


3.4  Populasi Dan Sampel
Jumlah seluruh siswa kelas X SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANGatau populasi yang menjadi subjek penelitian seluruhnya adalah 196 siswa kelas X. Karena banyaknya jumlah populasi, maka dari itu peneliti ingin mengambil subjek penelitian  dengan menggunakan teknik pengambilan sampel. Dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling random (random sampling), dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan rumus :
N = 196
No = 0,05 x N
                  = 0,05 x 196
                  = 9.8
Karena 9.8 > 0.05 atau 43.96 > 0.05 maka besarnya sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

                       
Nilai 36.03 dibulatkan menjadi 36, sehingga sampel yang akan diambil adalah 36 orang.

3.5  Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling, karena populasi yang heterogen dan sampel dibagi dalam lapisan strata yang diambil secara acak, berdasarkan uang saku siswa yang diterima dan digunakan untuk mengakses internet tersebut. (sample = 36)
Pengkategorian (populasi 196siswa)  :
Stratum 1 Rp. 10.000,00 – Rp.20.000,00 (per hari)
Stratum 2 Rp. 25.000,00 -  Rp.30.000,00 (per hari)
Stratum 3 Rp.30.000,00 – Rp. 50.000,00  (per hari)
Stratum 4 < Rp 50.000,00 (per hari)
Perhitungan :
Semisal : stratum 1 (70 orang) = 70/196 x 36 = 12,5 = 13
Semisal : staratum II (56 orang) = 56/196 x 36 =10,2 = 10
Semisal : stratum III (54 orang) = 54/196 x 36 = 9,9 = 10
Semisal : stratum IV (16 oranf) = 16/196 x 36 = 2,9 = 3
Selain itu peneliti juga menggunakan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu mengambil data secara kebetulan saja kepada siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANGkelas 10 yang bisa ditemui tanpa didahului dengan data penduduk yang valid.
3.6  Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan faktor terpenting dalam suatu penelitian, dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1.      Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data Primer yakni dengan cara:
a.       Observasi
Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung  objek yang diteliti di lokasi penelitian. Dari penelitian observasi kita dapat melihat secara langsung situasi dan kondisi yang terjadi dan dapat mengadakan penilaian selanjutnya. Observasi dilakukan dengan cara memantau serta mengamati kondisi wilayah yang akan  diteliti. Teknik penelitian pada tahap ini dilakukan dengan cara pengumpulan data primer apabila informasi yang diperoleh sebelum diolah menjadi sebuah data peneliti terjun langsung untuk mengamati (melakukan dengan observasi yang hanya menggunakan pengamatan panca indra tanpa peneliti ikut di dalamnya). Atau menggunakan teknik partisipan observert dimana peneliti terjun langsung di dalam pengamatannya, untuk tujuan mendapatkan data yang mendalam, dan juga teknik wawancara yang dilakukan dengan cara peneliti melakukan tanya jawab pada informan, selain melakukan pencarian data dengan wawancara, observasi dan kuesioner peneliti juga melakukan perbandingan dari hasil penelitian sebelumnya yang memiliki fokus penelitian yang sama. Atau bisa juga digunakan sebagai penggambaran data, agar hasil dari penelitian yang dilakukannya memiliki kekutaan yang lebih valid. Data sekunder dapat diperoleh melalui buku, buku, artikel, makalah, dan jurnal ilmiah. Data sekunder dapat juga berguna sebagai gambaran dari hal-hal yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti.
Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan cara observasi dan kuesioner yang ditujukan pada subjek penelitian yang dijadikan perespon dari asumsi-asumsi peneliti yang membutuhkan tanggapa (responden) seperti pengamatan, observasi, wawancara, pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling, pengisisian angket, teknik pengamatan atau observasi digunakan secara langsung ketika peneliti itu melakukan proses wawancara, yaitu melakukan pengamatan terhadap pola-pola tindakan responden dalam menanggapi pertanyaan (ekspresi, wajah, gerak tubuh dan lain sebagainya). Ada juga yang menggunakan teknik penelitian sekunder yakni mengambil dari penelitian serupa yang dijadikan pembanding terhadap hasil penelitian yang diteliti. Setelah melalui observasi dan kuesioner barulah hasil informasi yang diperoleh dari responden diolah menjadi tabel pengkategorian yang disebut tabulasi sebagai data yang mampu mewakili hasil penelitian. Kemudian dideskripsikan yang isinya penggambaran dari data yang diperoleh peneliti di lapangan.
b.       Koesioner
Metode ini tak lain adalah wawancara yang dilakukan dengan cara membagikan koesioner yang  merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepeneliti. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat langsung dan tertutup. Artinya angket yang merupakan daftar pertyanyan diberikan langsung kepada siswa sebagai subyek penelitian, dan dalam mengisi angket, siswa ini diharuskan memilih karena jawaban telah disediakan.
Data Sekunder itu merupakan data yang berbentuk, dimana data tersebut berisi jumlah populasi siswa dari kelas X sampai kelas XII, data tersebut di peroleh dari kantor tata usaha SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG, data tersebut akan digunakan peneliti untuk sebagai acuan didalam mengetahui populasi dan mempermudah proses penelitian nya.

3.7  Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan diawali pengkodean dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden. Kemudian pengkodean dari jawaban ya dan tidak, setelah itu digambarkan melalui kuantitatif deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. Dalam statistik deskriptif, juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi, hanya saja tidak perlu diuji signifikansinya, sehingga tidak ada taraf kesalahan karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.
Teknik analisis ini digunakan karena alasan praktis dan sesuai kapasitas peneliti. Selain itu juga berkoheren dengan alternatif pemaparan yang dipilih oleh peneliti yakni generalisasi dari temuan data yang diperoleh yang disajikan dalam bentuk tabel.




DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Agus, 2004, statistik konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: kencana
Ritzer, george. 2009. Teori sosiologi. Jogjakarta : Kreasi Wacana
Sugiono.2012. Metode penelitihan kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta
http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/pengertian-dan-tugas-murid/

0 komentar:

Posting Komentar